Bunda Maria
Maria (Aram-Yahudi מרים
Maryām "pahit"; Bahasa Yunani Septuaginta Μαριαμ, Mariam, Μαρια,
Maria; bahasa Arab: Maryam,
مريم) adalah ibu Yesus dan tunangan yang kemudian menjadi istri Yusuf dalam Kekristenan.Menurut sumber-sumber non-kanonik, orangtuanya bernama Yoakhim dan Anna (Hana). Sebuah catatan dalam Talmud mengatakan bahwa nama ayahnya adalah Heli atau Eli, yang disebutkan dalam silsilah menurut Lukas. Menurut Al-Qur'an, ayah Maryam adalah Imran, yang namanya diabadikan dalam Surah Ali Imran (artinya Keluarga Imran). Maria, yang saat itu seorang perawan, mengetahui dari malaikat Gabriel, utusan Allah, bahwa ia akan mengandung Yesus, anak dari Allah yang hidup, melalui mukjizat dari Roh Kudus.
Karena Lukas 1:48 ("mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia"), Maria banyak diagungkan di kalangan orang Kristen, khususnya di lingkungan Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks. Bidang teologi Kristen yang berhubungan dengannya disebut Mariologi. Pesta kelahiran Maria dirayakan di kalangan Gereja Ortodoks, Katolik Roma, dan Anglikan pada 8 September. Gereja Ortodoks dan Katolik Roma juga mempunyai banyak hari perayaan lainnya untuk menghormati Maria.
Gelar-gelar Maria
Gelar-gelar
Maria yang paling lazim antara lain adalah Perawan
Terberkati Maria atau Bunda
kita (Notre Dame, Nuestra Señora, Madonna).
Oleh Gereja Ortodoks dan tradisi-tradisi
Timur dalam Gereja Katolik, Maria
kerap disebut juga sebagai Theotokos. Gelar bagi Maria ini diakui
dalam Konsili Ekumenis III di Efesus pada tahun 431. Theotokos sering diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai "Bunda Allah,"
atau lebih harafiah lagi "Yang Melahirkan Allah." Makna Teologis yang
terkandung dalam gelar ini adalah bahwa putera Maria, Yesus, adalah sepenuhnya Allah dan
sepenuhnya manusia, dan bahwa dua sifat Yesus (Illahi dan insani) dipersatukan
dalam satu Pribadi tunggal.
Maria dalam agama-agama non-Abrahamik
Beberapa penganut agama-agama non-Abrahamik (non-Samawi), khususnya para penganut agama Wicca, menghubung-hubungkan Maria dengan Ibu Pertiwi dalam pelbagai tradisi Neo-pagan. Beberapa umat Buddha bahkan pernah menghubung-hubungkan Maria dengan Kwan-Yin, Bodhisattva Welas-Asih yang dihormati oleh berbagai sekte Buddha di Tiongkok. Para penganut agama Santeria menganggap Maria (sebagai Bunda Maria dari Regla) adalah Dewi Yemaja, dan Maria (sebagai "Virgen de la Caridad del Cobre") adalah Dewi Oshun. Dalam hal ini, perbedaan dengan sudut pandang agama Kristiani adalah Maria sungguh adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sangat mulia, terpuji di antara wanita, memiliki posisi yang istimewa di mata Tuhan, namun tetaplah bukan seorang dewi atau pun makhluk setengah Tuhan. Ia tetap manusia biasa yang berkenan di mata Tuhan.Penggambaran
Maria telah digambarkan dalam beberapa film:- Linda Darnell, The Song of Bernadette, 1943
- Angela Clarke, The Miracle of Our Lady of Fatima, 1951
- Siobhán McKenna, King of Kings, 1961
- Olivia Hussey, Jesus of Nazareth, 1977
- Verna Bloom, The Last Temptation of Christ, 1988
- Maia Morgenstern, The Passion of the Christ, 2004
- Keisha Castle-Hughes, The Nativity Story, 2006
Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia. Terima kasih. Melchior Suroso
BalasHapus